Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu bekerjasama dengan GRC Jakarta akan meluncurkan Program Sekolah Siaga Bencana sebagai percontohan nasional.
Ketua PMI Bengkulu H. F. AS Alwi di Bengkulu, Sabtu, mengatakan, peluncuran Program Sekolah Siaga Bencana akan dilaksanakan di SD Negeri 06 Selupu Rejang Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, pada 28 Pebruari 2012.
Menurut dia, Provinsi Bengkulu yang rawan gempa selain dijadikan sebagai percontohan program sekolah siaga bencana ini juga Desa Siaga Bencana Berbasis Masyarakat.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu bekerja sama dengan Universitas Bengkulu (Unib) juga kini tengah merancang silabus pendidikan siaga bencana untuk pelajar.
"Sudah dirancang silabusnya bekerja sama dengan Unib. Mudah-mudahan pengetahuan tentang siaga bencana dapat dimasukkan dalam kurikulum," kata Kepala BPBD Kota Bengkulu Syaifuddin.
Ia mengatakan, pemahaman tentang siaga bencana perlu diberikan sejak dini kepada pelajar karena Kota Bengkulu merupakan daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
Kesiapsiagaan komponen sekolah dalam pengurangan risiko bencana, menurut dia, perlu ditingkatkan dengan menjadikan seluruh sekolah di kota itu sebagai sekolah siaga bencana.
Sekolah siaga bencana, kata dia, sudah dirintis oleh PMI bekerja sama dengan Palang Merah Jerman atau "German Red Cross" (GRC).
"PMI dan lembaga donor ini sudah merintis beberapa sekolah siaga bencana, jadi bahan untuk belajar sudah banyak, tinggal distribusi ke sekolah lain," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan PMI Provinsi Bengkulu Vice Ellese mengatakan, PMI Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Palang Merah Jerman sudah membentuk 85 sekolah siaga bencana di delapan kabupaten dan kota di daerah itu.
"Tahun 2011 ada 45 sekolah yang dirintis menjadi sekolah siaga bencana, sebelumnya tahun 2010 sudah ada 40 sekolah," katanya.
Sekolah tersebut tersebar di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko dan Rejang Lebong.
"Sedangkan pada 2011 dirintis di Kabupaten Kaur, Seluma, Lebong dan Bengkulu Selatan," tambahnya.
Menurut dia, sekolah siaga bencana itu bukan dari bentuk bangunan tapi memberikan pendidikan siaga bencana kepada siswa untuk mengurangi risiko bencana.
"Pada akhir program nanti mereka akan melakukan simulasi bencana dan model standar operasi prosedur (SOP) yang dibuat akan dipraktikkan, di mana ada pembagian peran yang jelas saat bencana terjadi," jelasnya.
Penentuan sekolah siaga bencana harus ada komitmen dari pihak sekolah untuk bekerja sama dengan PMI. (K-RNI*I016)
PMI akan luncurkan program sekolah siaga bencana
Sabtu, 25 Februari 2012 23:13 WIB 3132
.....Peluncuran Program Sekolah Siaga Bencana akan dilaksanakan di SD Negeri 06 Selupu Rejang Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, 28 Pebruari 2012.....