Rejanglebong (Antara) - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, menyebutkan warga daerah itu yang terjangkit penyakit malaria kurang dari satu persen.
"Kabupaten Rejanglebong pada tahun ini termasuk salah satu daerah nominasi peraih sertifikat eliminasi malaria 2014 dari Kemenkes, karena jumlah warga yang terjangkit malaria dalam setahun belakangan kurang dari satu persen," kata kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong, Ahmad Juli, di Rejanglebong, Minggu.
Kecilnya angka kesakitan malaria atau annual paracite incidence (API) di daerah tersebut kata dia, dapat dilihat dari perbandingan 1 : 1000 penduduk, yang selama 2013 lalu hanya menyerang 598 warga dan yang dinyatakan hanya empat orang.
Kabupaten Rejanglebong tambah dia, pada tahun ini berpeluang meraih sertifikat eliminasi malaria bersama dengan dua kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu yakni Kabupaten Kepahiang dan Lebong, yang rencananya akan diberikan pada peringatan hari malaria se-dunia (HMS) 25 April 2014 nanti di Jakarta.
Sementara itu memasuki pergantian musim tahun ini, pihaknya juga mengingatkan kalangan masyarakat dalam 15 kecamatan di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan serta memakan makanan yang bergizi.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD di daerah tersebut pihaknya tengah menggiatkan tindakan pencegahan dengan melakukan pengasapan di radius 50 meter kediaman penderita kemudian membagikan bubuk abate, melakukan pembersihan sarang nyamuk, serta melakukan gerakan 3M yakni membersihkan dan menguras bak mandi, menutup sumber air dan menimbun barang bekas.
Selain itu gerakan pencegahan yang dilakukan Dinkes Rejanglebong kata dia, ialah menggerakan para kadesa dan lurah serta ketua RT agar dapat melaksanakan gerakan pembersihan lingkungan, sehingga tidak hanya bergantung ke dinas terkait mengingat keterbatasan tenaga dan biaya yang mereka miliki.***3***
Dinkes: penderita malaria tidak sampai satu persen
Minggu, 20 April 2014 21:31 WIB 943